Saturday, September 8, 2012

Menjadi orang terbuang....

Tidak pernah sedikitpun terbayangkan semua ini terjadi... kesalahan yang terjadi karna ketolollanku... tolol kareena lemah... ternyata menjadi orang baik saja tidak cukup.. musti menjadi orang kuat juga...

Percuma jadi orang baik tapi lemah. Karna bakal "dimakan" orang lain. Butuh contoh??? Ga usah jauh-jauh karna aku sendiri contohnya. Sudah berkali-kali dimanfaatin orang ditipu sama orang tetap aja ga kapok tolongin orang.. :( dasar goblok...

Kali ini kesalahanku fatal sehingga semua membenci diriku... disingkirkan dari semuanya.. dan tidak lagi bisa dipercaya. Diragukan semua orang.. dibuang.. semua gara-gara aku ingin menolong orang lain aku hanya ingin berbuat baik.. karna itu yang hanya bisa aku lakukan..

Tuesday, September 4, 2012

Makassar (dan smua kesemrawutannya)

Hanya sebuah opini pribadi.....

Pertama menginjakkan di kota coto ini.. kesan yg tertanam.. panas..semrawut.u know why?? Kota besar ( i'm not think so) jika dibandingkan surabaya masih tidak ada apa-apanya tapi yang heboh ko disi lalu lintasnya yang semrawut. Macet dimana-mana, orang parkir kendaraan seenaknya, bentor, angkot yang semaunya sendiri seolah-olah jalanan milik mereka.

Berbelok seenak ya, meneroboz lampu merah, tidak mau mengalah, arogansi di jalanan seperti menjadi sebuah budaya.

Satu hal lagi yang sangat membuatku semakin tidak betah tinggal disini.  Sifat orang-orangnya yang selalu ingin mencampuri urusan orang lain. Selalu ingin membuat sesuatu menjadi "wah" kata orang sini "biar dibilang", sesuatu yang sangat menganggu skali.

Entahlah tapi ini yang aku rasakan selama hampir setahun  berdomisili disini. Tapi tidak semuanya masih ada beberapa orang yang baik (menurutku).masih ada orang yang saya bilang "terserah loe mau ngapain, asal loe ga senggol gw, gw sih asik-asik aja" orang yang tidak resek mengurusin urusan orang asal ga merugikan orang lain. Hanya segelintir..

Sebuah opini pribadi

Friday, August 31, 2012

Aktif lagi.....

Hmm setelah sekian lama ga ngeblog... akhirnya aktif lagi.. first time use my mobile device.. ok let start it.. :)

Monday, November 10, 2008

Perjalanan Seorang Pahlawan (Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2008)

Perjalanan Seorang Pahlawan
Oleh : Munandar

07-Nov-2008, 13:00:48 WIB - [www.kabarindonesia.com]

KabarIndonesia - Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2008 ke-63, saya terkesan dengan satu topik yang dialih-bahasakan oleh Itpin bersumber dari Entrepreneurship, Innovation. Berikut ini sadurannya (munandar).

Bila Anda pernah melahap cerita-cerita hikayat atau mitos-baik dari dunia Timur seperti kisah Pandawa Lima dari Mahabharata, dari dunia Barat seperti mitos Hercules atau Odysseus, dari dunia dongeng seperti kisah Snow White dan Cinderella, dari dunia silat seperti kisah Kwee Ceng atau Thio Bu-ki, atau kisah dari dunia antargalaksi seperti Luke Skywalker dalam Star Wars, atau dongeng masa kini seperti kisah Frodo dalam Lord of the Rings dan Harry Potter- Anda akan menemukan sebuah benang merah dari cerita-cerita tersebut. Kesamaan tersebut terletak pada jalan hidup para pahlawan-pahlawan yang oleh ahli mitologi Joseph Campbell disebut Hero's Journey.

Jalan hidup para pahlawan tersebut, menurut Campbell, selalu melewati 6 tahap penting: innocence, the call, initiation, allies, breakthrough, dan celebration. Pada tahap innocence, mereka adalah orang biasa. Kemudian mereka tiba-tiba mendapatkan panggilan hidup (the call) yang tidak bisa ditolak. Panggilan tersebut mengharuskan mereka melewati cobaan-cobaan berat (initiation). Untuk melewati cobaan tersebut, mereka sering dibantu beberapa teman-teman setia (allies) yang akhirnya membawa mereka mencapai terobosan (breakthrough) dan keberhasilan (celebration).

Keenam tahap tersebut bisa juga dianalogikan dengan perjalanan hidup manusia, mulai dari keberadaan di dalam rahim ibu (innocence), kelahiran (the call), kerentanan sebagai seorang bayi (initiation), keberadaan orang tua sebagai pelindung (allies), belajar mandiri (breakthrough), dan menjadi mandiri (celebration). Tahap tersebut kemudian berulang lagi ketika kita menginjak usia remaja, dewasa, paro baya, dan usia senja.

Kisah para pahlawan tersebut memang kisah fiktif, tetapi kisah mereka adalah kisah kita semua. Kita mengidolakan mereka karena di alam bawah sadar, kita bisa mengidentifikasikan kisah-kisah mereka dengan pergelutan kita sendiri. Dan tentu saja kisah para pahlawan tersebut juga merupakan kisah para inovator dan wiraswasta. Untuk berhasil, tidak ada jalan pintas. Jangan pernah percaya akan janji-janji yang bisa menawarkan Anda kesuksesan dengan cepat tanpa cucuran keringat (dan sering keringat tersebut adalah keringat dingin). Semua kisah sukses harus melewati tahapan-tahapan tersebut yang jelas tidak semuanya memberikan kegembiraan.

Dalam dunia inovasi dan kewiraswastaan, tahap innocence bisa diibaratkan dengan kehidupan kita yang sebelumnya tenang-tenang saja mengikuti arus. Tiba-tiba sebuah ide cemerlang atau krisis datang, yang juga sekaligus menandai kedatangan fase the call. Ide atau krisis tersebut hadir sedemikian kuatnya sehingga kita terpaksa bertindak. Namun kita ternyata menghadapi banyak halangan dan cobaan. Ide yang kita anggap bagus, ketika coba dijual ke orang lain, ternyata hanya disambut dengan cibiran atau sikap masa bodo. Itulah tanda-tanda bahwa kita telah masuk ke tahap initiation. Tahap ini sangat berbahaya karena banyaknya calon pahlawan yang kembali menjadi orang biasa karena tidak berhasil melewati fase ini. Di sinilah dibutuhkan allies untuk membantu kita. Sukses tidak bisa datang dengan berjuang seorang diri. Snow White membutuhkan tujuh kurcaci, Frodo membutuhkan Sam dan kelompok yang dipimpin penyihir Gandalf, dan Kwee Ceng membutuhkan Oey Yong. Anda juga harus mencari para pendukung setia Anda. Tanpa itu, perjalanan berat tersebut mungkin tidak bisa Anda lalui.

Jika Anda berhasil menemukan allies, dengan bantuan mereka, Anda baru bisa mencapai fase breakthrough. Ide atau inovasi Anda mulai diterima, walau belum secara luas. Tetapi, dengan ketabahan dan strategi yang benar, ide Anda akan semakin diterima, sehingga bisa mencapai tingkatan terakhir, celebration.Untuk perusahaan, perjalanan yang sama dalam memperkenalkan produk baru ke pasaran juga harus melewati siklus serupa. Inovasi baru belum tentu diterima pasar dengan tangan terbuka. Tahap inisiasi dalam bentuk the chasm-nya Gordon Moore selalu penuh dengan jebakan (baca juga: Inovasi, Lewatilah Jurang Ini!). Untuk melewati jebakan tersebut, perusahaan harus menjalin aliansi dan kerja sama dengan pihak-pihak luar untuk mempercepat penetrasi produknya. Aliansi tersebut juga bisa melibatkan para calon konsumen dengan melibatkan mereka dalam proses pengembangan produk baru, misalnya melalui prototyping atau mengundang para lead users. Setelah aliansi terjalin, dan diiringi dengan strategi peluncuran produk baru yang benar, keberhasilan baru akan mendekat.Perjalanan melewati keenam tahap tersebut tentu membutuhkan waktu.

Anda mungkin tidak sabar dan ingin cepat-cepat tiba di tujuan. Tetapi itu tidak mungkin. Karena itu, berusahalah melewati setiap tahap dengan gembira karena setiap tahap sebenarnya menawarkan kita hadiah besar. Tahap innocence memberi kita kesempatan melakukan refleksi diri. The call memberi kita motivasi untuk bergerak maju. Initiation memberi kita pelajaran berharga, termasuk pelajaran melalui kegagalan dan cucuran air mata. Tahap ini juga sering memaksa kita mendefinisi ulang hidup dan prioritas kita. Allies memberikan kita dukungan untuk terus maju dan membantu kita melihat masalah melalui perspektif yang berbeda. Breakthrough membawa kita ke dunia dan pengalaman baru. Dan tahap terakhir celebration memberi kita kepuasan jiwa dan kegembiraan. Setelah itu, Anda akan masuk lagi ke tahap innocence yang memungkinkan Anda menyaring pelajaran dari perjalanan terdahulu untuk membantu perjalanan Anda yang berikutnya.

Karena itu, ketika Anda bercermin, lihatlah diri seorang pahlawan dalam cermin tersebut. Jalan hidup para pahlawan adalah jalan hidup Anda juga. Jalanilah hidup seperti mereka. Maju terus tetapi jangan pernah mengharapkan perjalanan yang mulus. Perjalanan penuh rintangan adalah ujian buat Anda agar semakin kuat dan dewasa. Jangan takut juga menempuh jalan yang jarang ditempuh orang lain. Para inovator selalu menempuh jalan yang jarang dilewati orang lain. Camkanlah selalu kata-kata indah dalam puisi terkenal Robert Fross, The Road Less Taken:

Two roads diverged in a wood, and I
I took the one less traveled by
And that has made all the difference.

Tuesday, October 28, 2008

SOEMPAH PEMOEDA (memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober 2008)

sumber : http://sumpahpemuda.org/

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedoea :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928


Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di
Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928

Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :

1. Abdul Muthalib Sangadji
2. Purnama Wulan
3. Abdul Rachman
4. Raden Soeharto
5. Abu Hanifah
6. Raden Soekamso
7. Adnan Kapau Gani
8. Ramelan
9. Amir (Dienaren van Indie)
10. Saerun (Keng Po)
11. Anta Permana
12. Sahardjo
13. Anwari
14. Sarbini
15. Arnold Manonutu
16. Sarmidi Mangunsarkoro
17. Assaat
18. Sartono
19. Bahder Djohan
20. S.M. Kartosoewirjo
21. Dali
22. Setiawan
23. Darsa
24. Sigit (Indonesische Studieclub)
25. Dien Pantouw
26. Siti Sundari
27. Djuanda
28. Sjahpuddin Latif
29. Dr.Pijper
30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
31. Emma Puradiredja
32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
33. Halim
34. R.M. Djoko Marsaid
35. Hamami
36. Soekamto
37. Jo Tumbuhan
38. Soekmono
39. Joesoepadi
40. Soekowati (Volksraad)
41. Jos Masdani
42. Soemanang
43. Kadir
44. Soemarto
45. Karto Menggolo
46. Soenario (PAPI & INPO)
47. Kasman Singodimedjo
48. Soerjadi
49. Koentjoro Poerbopranoto
50. Soewadji Prawirohardjo
51. Martakusuma
52. Soewirjo
53. Masmoen Rasid
54. Soeworo
55. Mohammad Ali Hanafiah
56. Suhara
57. Mohammad Nazif
58. Sujono (Volksraad)
59. Mohammad Roem
60. Sulaeman
61. Mohammad Tabrani
62. Suwarni
63. Mohammad Tamzil
64. Tjahija
65. Muhidin (Pasundan)
66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
67. Mukarno
68. Wilopo
69. Muwardi
70. Wage Rudolf Soepratman
71. Nona Tumbel

Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong.
2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie